Sunday, July 11, 2010

Syair Imam Syafie

Berikut adalah syair imam syafie menggambarkan betapa cintanya kepada keluarga nabi Muhammad SAW:

"Seandainya cinta kepada keluarga Nabi Muhammad s.a.w. dikira Rafidhah (pengikut syiah), maka saksikanlah wahai jin dan manusia bahawa aku seorang Rafidhah (pengikut syiah)"
(Diwan Imam al-Syafi, tahqiq Dr Abdul Mun' im al-Khofaji hal 89, lihat juga pada halaman 75,106,126)

Aku adalah Syiah dalam agamaku,
Aku berasal dari Makkah,
Dan rumahku di Asqaliyah,
(Fakhruddin ar-Razi, Manaqib al-Imam asy-Syafi’I, Cairo, 1930, hal. 149)


Di sini, saya ingin berkongsi apa yang diperkatakan oleh Imam Shafie r.a. mengenai keluarga Rasulullah s.a.w., ada yang dalam bentuk bait-bait syair. Yang diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu oleh Muhammad Afif Az-Za'by dan dicetak oleh Penerbit Al-Bayan, Bandung, Indonesia. - Syed Imran bin Syed Ahmad

(1) Cinta kepada Ali, Kedua Puteranya, dan Fatimah

Di tengah kumpulan orang banyak,
Sering kusebut nama Ali bin Abi Talib, kedua puteranya, dan Fatimah yang suci.
Lalu banyak orang mengatakan bahawa hal itu berlebihan.
Selain itu, ucapan tersebut dianggap keluar dari mulut rafidhi.
Aku berlepas diri kepada Allah dari orang-orang yang memberikan penilaian seperti itu.
Mereka mengecap seseorang sebagai rafidhi hanya kerana mencintai Fatimah.

(2) Cintailah Keluarga Nabi dan Khalifah yang Lurus
Jika kita menghormati Ali,
maka kita dianggap rafidhah oleh orang-orang bodoh.
Dan jika kusebut kelebihan Abu Bakar,
maka aku disebut sebagai nashibi.
Aku ingin selalu menyandang gelar rafidhi dan nashibi kerana aku mencintai mereka sepanjang nyawaku bersatu dengan raga.

(3) Mencintai Keluarga Nabi
Wahai musafir,
berhentilah di Mina.
Berteriaklah engkau di tempat yang paling tinggi pada pagi hari ketika jamaah haji membanjiri Mina bagai ombak Sungai Eufrat tatkala banjir.
Jika mencintai keluarga Muhammad digolongkan sebagai rafidhi,
maka hendaklah Al-Quran dan hadis menyaksikanku bahawa aku termasuk golongan rafidhi.

(4) Mencintai Keluarga Rasulullah adalah Wajib
Wahai Keluarga Rasul!
Mencintai kalian wajib hukumnya menurut Al-Quran.
Kami bangga dengan kalian.
Orang yang tidak membaca shalawat untuk kalian, tidak akan mendapat rahmat.


Ketergila-gilaan Imam Syafie terhadap Ahlul Bait telah menjerumuskan sekelompok orang ke dalam lubang penyesatan. Tanpa perasaan sedikit pun, kelompok itu menyesatkan (menuduh sesat) Imam Syafie dan menggolongkannya dalam kelompok Rafidhah (Syiah). Sekali lagi, Imam Syafie terlanjur gila kepada Ahlul Bait. Ia hanya merespon mereka dengan sahutan halus namun begitu kencang: “Bila cinta Ahlul Bait dinilai Rafidhah, maka bersaksilah hai segenap manusia dan jin, bahwa aku bersedia dikatakan Rafidhah!”. Ia tak peduli nama ataupun panggilan, karena ia sebatas ingin bercinta dan bercinta.


Di waktu lain, Imam Syafie masih saja dianggap berlebihan mencintai Ahlul Bait. Ia dituduh melakukan sekaligus meneladankan bid’ah. Namun lagi-lagi, ia terlanjur jatuh dan terjatuh, jatuh cinta kepada Ahlul Bait. Imam Syafie justeru membalas: “Bila cinta Ahlul Bait dinilai bid’ah, maka cukuplah bid’ah itu sebagai bekalku seumur hidup!”. Di waktu lain pun ia masih bertahan dan bersaksi: “Bila cinta Ahlul Bait dinilai dosa, maka aku tidak akan pernah bertaubat dari dosa itu!”. Sampai membuatkan kita terhairan-hairan. Ada apa dengan cinta Ahlul Bait?!


Tanda tanya itupun terjawab oleh imam yang sama, imam yang semakin tergila-gila oleh keluarga Baginda. Imam Syafie dengan hati melayang, melantunkan pernyataan sekaligus seruannya: “Hai Ahlul Bait, mencintaimu adalah kewajiban umat. Itulah ketetapan Allah dalam al-QuranNya. Cukuplah sebagai tanda keagunganmu; tidak akan pernah diterima solat seseorang yang enggan berselawat kepadamu!”.


Terlepas dari identiti dan biografi Imam Syafie yang sudah tidak asing lagi di hati, Ahlul Bait adalah perahu keselamatan umat. Cinta Ahlul Bait adalah agama Islam sepenuhnya. Cinta Ahlul Bait adalah kunci rahmah dan barakah Allah. Cinta Ahlul Bait adalah segala-galanya! Al-Quran dan as-Sunnah pun telah dipenuhi pelbagai himbauan dan seruan kepada cinta Ahlul Bait, tiada lain karena cinta Ahlul Bait mengandung rahsia dan satu-satunya khasiat yang luar biasa, namun hanya sanggup dirasa oleh sang pecandunya; pecandu yang kenal siapa Ahlul Bait sebenarnya, pecandu yang cintanya natural tanpa direkayasa, pecandu yang membuktikan cintanya dengan ketaatan yang nyata, pecandu yang mengekspresikan cintanya dengan segala macam cara, pecandu yang beraqidah benar dan tidak melampaui batas-batasnya.

Sumber : pondok habib, asyaaf

No comments:

Post a Comment